12/08/15

Fungsi Crossover Pada Box Speaker


             

Fungsi sebuah crossover adalah membagi frekuensi untuk disesuaikan dengan kinerja speaker. Misalnya sebuah box berisi sebuah speaker 12 inci dan satu tweeter, maka kerja crossover akan memilih frekuensi berapa yang akan dikirim ke woofer, misalnya crossover menerima sinyal 20 Hz- 20 kHz, maka frekuensi 2 kHz- 20 Hz dikirim ke woofer sedang 2 kHz- 20 kHz ke tweeter.

Keberadaan crossover sangat mutlak diperlukan, karena tanpa crossover sinyal frekuensi rendah akan langsung masuk menuju tweeter. Kalau ini terjadi maka umur tweeter hanya beberapa menit saja alias jebol.

Sedang frekuensi tinggi yang langsung ke woofer memang tidak akan merusaknya, namun woofer tersebut tidak akan bekerja alias tidur.

Ada 2 macam crossover yaitu

CROSSOVER AKTIF
-Membutuhkan Energi listrik.
-Dipasang Sebelum power amplifier.
Mampu menghasilkan audio yang baik.
-Membutuhkan Power amplifier yang lebih banyak, karena masing masing rilis Hi, Mid, Low butuh power ampli sendiri.

CROSSOVER PASIF
-Tidak Membutuhkan energi listrik.
-Dipasang Sesudah power amplifier.
-Cuma Membutuhkan power amplifier sedikit.
-mudah dan Praktis dalam instalasi
-Kualitas Audio stabil pada SPL yang tidak terlalu tinggi, karena masing masing crosover sudah fix tidak dapat diubah.

Untuk instalasi di box speaker ketika ada speaker 2 way akan ada satu crosover, bila 3 way ada 2 crosover begitu seterusnya.

Crosover untuk masing masing merk dan tipe speaker bisa saja berbeda, pastikan dalam menentukan point ini mengikuti rekomendasi oleh pabrikan speaker tersebut. Setelah point didapat tentukan level masing masing output crosover.

Jangan memutar knob level jauh diatas 0 db karena kalau itu terjadi berarti masih ada yang kurang optimal dari sistem PA atau perbandingan jumlah speakernya. Bisa juga jumlah woofer terlalu banyak sampai suara frekuensi low terdengar berlebihan.

Atau speaker mid-range nya kurang sehingga suara vokal kurang jelas, atau bisa juga power kurang memadai. Untuk mendapatkan hasil yang optimal biasanya dibutuhkan alat RTA (real time analyzer).

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar